ini adalah hasil kreasi Q n temanQ yaitu shifa.
Pada suatu hari ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya. Tetapi Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan.
Sangkuriang : “ayo Tumang, kejar hewan itu!”
Tumang :“aku tidak mau” (dalam hati)
Sangkuriang :“ayo Tumang cepat !!”
Tumang : “aku tidak mau”
Sangkuriang :“Dasar anjing nakal, seharusnya kau melakukan apa yang ku perintahkan!”
(Tapi Tumang tetap berdiam diri).
Sangkuriang :“uuugh, kau benar-benar anjing nakal pergi sana dan jangan kembali lagi”
(Maka anjing tersebut pergi ke dalam hutan).
(Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu).
Sangkuriang :“mamah, mamah tadi Tumang tidak mau menuruti perintahku jadi aku usir deh dia ke hutan” dengan muka tanpa dosa.
Dayang Sumbi : “Apa kamu bilang, kamu mengusir Tumang?”
Sangkuriang : “iya mah”
Dayang Sumbi : “OMG, APA YANG KAMU LAKUKAN ! !”
(Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembara. Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah).
Dewa : “Wahai Dayang Sumbi karena kau selalu berdoa dan bertapa maka aku akan kuhadiahkan awet muda dan kecantikan abadi.
Dayang Sumbi : “Terima kasih atas pemberiannya, tetapi aku hanya ingin anakku kembali.”
Dewa : “Oke lah, kalo begitu. Tunggulah beberapa tahun lagi dia akan kembali lagi”
Dayang Sumbi : “Terima kasih banyak Dewa”
(Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya).
Sangkuriang : “aahh, akhirnya aku kembali ke tanah airku,
(Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total).
Sangkuriang : “wah banyak sekali yang berubah dari kerajaan ini semanjak aku pergi mengembara”
(Disana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi).
Dayang Sumbi : “selamat datang di kerajaanku”
Sangkuriang terdiam sejenak dan terpesona oleh kecantikan wanita itu.
Dayang Sumbi : “hello, apa kamu baik-baik saja? Kenapa diam?”
Sangkuriang : “oh, saya tidak apa-apa. Apakah anda putri dari kerajaan ini?
Dayang Sumbi : “iya benar!anda bukan orang sini ya ?
Sangkuriang : “benar, saya adalah seorang pengembara, jadi saya ingin singgah di sini dulu untuk istirahat.”
Dayang Sumbi : “oh, tau ai”
Sangkuriang : “ternyata putri ini tau segala hal ya, OMG I fall in love” (dalam hati)
Dayang Sumbi : “kalo mau anda tinggal disini saja”
Sangkuriang : “dengan senang hati saya menerima tawaran anda”
(Beberapa bulan kemudian Sangkuriang melamar Dayang Sumbi dan Dayang Sumbi pun menerimanya karena ketampanan Sangkuriang.Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya).
Sangkuriang : “My Darling, aku ingin pamit untuk berburu.
Dayang Sumbi : “Ya,sayang”
Sangkuriang : “Bisa kau merapikan ikat kepalaku??
Dayang Sumbi : “Baiklah”
(Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi demi melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau).
Dayang Sumbi : “Oh my got inikan luka yang sama dengan luka anakku”dalam hati
(Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan.Maka kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat).
Dayang Sumbi : “Sayang apabila kamu ingin mempersuntingku maka kamu harus memenuhi 2 syarat yang aku ajukan”
Sangkuriang : “Apa syaratnya?
Dayang Sumbi : “Pertama, aku minta kamu untuk membendung sungai Citarum. Dan kedua, aku minta kamu untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing. Sanggupkah kau memenuhi syarat-syarat itu?
Sangkuriang : “Tentu saja aku sanggup”
(Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan mahluk-mahluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu).
Sangkuriang : “Wahai mahluk-mahluk gaib, Aku perintahkan untuk membantuku membuat bendungan di sungai citarum dan sampan besar untuk menyeberangi sungai tersebut”
Makluk-makluk gaib : “yes, sir”
(Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut.Lalu Dayang Sumbi pun memohon kepada dewa).
Dayang Sumbi : “Wahai dewa, bantulah aku untuk menghentikan niat Sangkuriang”
Dewa : “Baiklah, akan ku kabulkan permohonanmu”
Dayang Sumbi : “Terima Kasih Dewa”
(Beberapa saat kemudian mathari mulai terlihat di timur kota .Sangkuriang pun kecewa dan menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi).
Sangkuriang : “maafkan aku Darling karena aku tidak bisa memenuhi syarat yang kau anjukan.”
(Sangkuriang sangat marah dan dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama "Tangkuban Perahu.").
THE END
0 komentar:
Posting Komentar